view belitungview belitung
Paket
Sewa
Contact Us

Rumah Adat Belitung


Berlibur ke Negeri Laskar Pelangi, Pulau Belitong belum lengkaplah rasanya jika tidak mengunjungi Rumah Adat Belitung. Destinasi Wisata Budaya Melayu Belitung ini terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lesung Batang, Tanjungpandan, Belitung.

Jarak dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjungpandan ke Rumah Adat Belitung ini adalah 12,6 kilometer yang jika berkendara membutuhkan waktu perjalanan 18 menit.

Dulunya, area sebelah Rumah Dinas Bupati Belitung ini adalah bekas toko milik warga Tionghua. Karena letaknya strategis dan mudah takses, kemudian pemerintah daerah mengambil alih untuk pembangunan Rumah Adat Belitung.

Rumah Adat atau Rumah Panggong ini berdiri pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009, kemudian diresmikan oleh Bupati Belitung Priode 2008 – 2013, Ir. H. Darmansyah Husein.


Budaya Melayu dalam Rumah Adat Belitung

- Kembang Guyang dan Selamat Datang

Memasuki area halaman Rumah Adat seluas 500 meter persegi ini, Anda akan melihat Kembang Guyang yang bergemericik oleh tiupan angin. Kembang Guyang dalam adat Melayu Belitong menyimbolkan atau bentuk ungkapan Selamat Datang.

Kembang Guyang ini berbentuk melingkar dalam tiga bagian yang makin ke atas semakin kecil. Dicat berwarna-warni serta dibuat dari besi dan motif segitiga kombinasi.

Dulu, Kembang Guyang terbuat dari daun lais, jenis daun panjang serupa pandan yang banyak terlihat di hutan.


Arsitektur dan Fungsi Bangunan Rumah Adat

Bangunan Rumah Adat Belitong yang merupakan representasi dari rumah bangsawan atau pejabat jaman dulu ini menggunakan fondasi dari batu granit. Sedikitnya 90 persen dari keseluruhan bangunan dengan bahan dasar kayu. lantai bangunan dari kayu ulin, penyangga menggunakan kayu nyato, sementara di bagian atap kayu seruk dan medang.

Untuk atap bangunan ini menggunakan sirap. Sirap merupakan potongan kayu ulin berupa lempengan tipis berbentuk persegi panjang. Saat ini sudah sangat jarang rumah-rumah di Belitung menggunakan sirap dengan pertimbangan sumber kayu ulin yang sudah sulit dicari dan harganya yang mungaras kocek lumayan dalam.

Rumah-rumah Urang Belitong saat ini banyak yang menggunakan atap seng. Berbeda dari rumah-rumah di Pulau Jawa yang lebih memilih genteng.

Rumah Adat ini dibagi ke dalam lima bagian. Pertama, adalah Teras Depan. Kedua Ruang Utama. Ketiga Loss atau Ruang Penghubung. Keempat yaitu Dapur. Serta Kelima adalah Ruang Penjaga atau Ruang pembantu.

Teras

Di bagian dengan Rumah Panggong Adat Belitung ini terdapat sembilan anak tangga sebagai pintu masuk utama. Akses masuk dari depan ini menurut Adat Belitong hanya berlaku bagi laki-laki. Sedangkan untuk perempuan lewat samping atau melalui Loss.

Sekilas seputar jumlah anak tangga. Jika rumah masyarakat umum, hanya diperbolehkan memiliki maksimal tiga anak tangga. Namun untuk rumah-rumah bangsawan atau pejabat, boleh menggunakan lebih dari tiga anak tangga.

Teras depan berukuran 3 x 7 meter. Ruangan ini khusus untuk menerima tamu yang berkunjung. Di teras ini terdapat beberapa kursi.

- Ruang Utama

Ruang utama adalah ruang khusus berkumpulnya keluarga. Ruangan ini tanpa sekat dan lantai beralas tikar dari daun lais. Tikar lais mencirikan rumah-rumah tradisional Belitong.

Di ruang utama inilah tempat anak-anak belajar dan mengaji, serta aktifitas lainnya oleh anggota keluarga. Tidak ada kamar khusus, berarti semua anggota keluarga berkumpul dan tidur di ruangan ini. Kecuali untuk ruang pengantin atau pasangan yang baru menikah.

- Loss

Ruang penghubung atau Loss terletak antara ruang utama dan dapur. Selan dari ruang depan dan dapur, di sanping Loss ini juga terdapat tangga.

Sebagaimana sudah tersampaikan di atas, khusus untuk kaum perempuan, jika bertamu melewati loss. Hal ini dimaksudkan agar mudah langsung mengakses dapur, yang umumnya sebagai tempat berkumpulnya ibu-ibu.

Di area loss biasanya terdapat kursi-kursi panjang. Karena selain berfungsi sebagai penghubung, Loss juga sebagai tempat berkumpulnya anggota rumah, ruang berkelakar dan bercengkrama.

- Dapur

Setelah Loss atau Selasar adalah Ruang Dapur. Sebagaimana kita ketahui ruang dapur merupakan tempat aktifitas masak-memasak.

Di ruang dapur orang-orang melayu tak jarang berfungsi sebagai tempat penyimpanan perkakas-perkakas kerja seperti cangkul, keranjang pempang, alat pertukangan dan lain-lain.

- Rumah Penjaga/ Pembantu

Rumah bangunan untuk pembantu atau bisa berfungsi sebagai rumah penjaga ini terletak di bagian paling belakang.

Bangunan inilah yang membedakan antara rumah bangsawan dan masyarakat umum. Biasanya di rumah-rumah masyarakat umum tidak memiliki ruang penjaga.

 

Rumah Adat Belitung Sebagai Destinasi Wisata

Sejak booming Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan Film garapan Riri Riza, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belitung. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan destinasi, Rumah Adat Belitung menjadi salah satu bagian itinerary kunjungan wisata dan pengenalan lebih dalam seputar adat dan istiadat Melayu Belitong.

- Budaya dan Perkawinan Adat

Pengenalan Adat dan Budaya Belitong di Rumah Panggong ini berawal dari arsitektur bangunan Rumah Adat Melayu Belitong ini sendiri. Berlanjut dengan bagaimana adat-istiadat perkawinan yang bisa Anda temukan di ruang tengah.

Berbagai property perkawinan bisa Anda lihat dalam bentuk replika. Beragam bentuk antaran oleh penganten laki-laki kepada perempuan, singgasana kedua mempelai hingga kamar pengantin.

Di dalam lemari kaca terdapat pakaian adat kancing lima yang orang Belitong biasa menggunakannya sebagai pakaian dalam acara-acara resmi. Dengan tambahan beberapa pernak-pernik tertentu, Pakaian Adat Belitung kancing Lima ini biasa juga untuk pasangan pengantin.

- Kuliner Belitong

Di dalam adat-istiadat perkawinan ini juga terdapat bagaimana wujud dan penyajian kuliner Budaya Belitong, yakni Makan Bedulang. Terlepas dari dulang atau nampan bulat yang berisi sejumlah piring-piring berisi lauk-pauk, ada tahapan serta tata cara makan bedulang adat Belitong.

Kuliner makan Bedulang khas Belitong terdiri dari piring-piring yang terdapat di dalam dulang dengan penataan melingkar. Di tengah piring-piring berisi lauk ini terdapat mangkuk besar yang merupakan lauk utama, biasanya Gangan, salah satu jenis masakan khas Belitong.

Sebelum tersaji, dulang berisi lauk ini menggunakan penutup tudong saji yang berbentuk parabola. Tudung saji ini biasanya berwarna merah yang digambar motif dan ditutup dengan kain rajutan.

- Dokumentasi Klasik

Kemudian di sekeliling ruangan terdapat beberapa dokumentasi lama yang menggambarkan bagaimana Belitong tempo dulu. Bupati atau Pimpinan Kabupaten Belitung dari zaman ke zaman, Foto asli rumah-rumah Belitong, Tokoh-tokoh Masyarakat Belitong, serta foto yang menggambarkan masyarakat jaman dulu.